SURAT TERBUKA

Bagaikan sebuah kapal, seorang nahkoda akan menetukan arah kapalnya untuk bergerak. ia akan menjadi penentu arah dan tujuan dengan segala kebijakannya. Tahun 2015 merupakan momen bersejarah bagi universitas yang kita banggakan karena akan melaksanakan hajatan 5 tahun untuk memilih pemimpin baru sebagai Rektor di salah satu perguruan tinggi terbesar di Indonesia. Pemilihan REKTOR sebuah universitas sangat penting untuk bisa di perhatikan oleh semua kalangan termasuk mahasiswa, alumni dan stackholder lainya, sehingga ini menjadi momentum penting untuk memberikan aspirasi, usulan dan mengawal dengan baik pada proses pemilihannya. UPI merupakan salah satu universitas yang memiliki kewajiban sangat besar sebagai lembaga yang mencerdaskan kehidupan bangsa untuk melahirkan para sarjana, master, doktor serta Guru besar yang memiliki tanggung jawab menjadi seorang akademisi dan peneliti untuk mengabdikan diri pada masyarakan dan negara sesuai dengan tridarma perguruan tinggi yang menjadi pokok dan tugas masyarakat kampus. Begitu banyak hal yang diharapkan stackholeder UPI untuk calon Rektor kedepan. Rektor yang memiliki integritas dan orientasi yang baik serta memiliki visi dan misi yang tidak hanya melambung dengan menginginkan menjadi world class university seperti yang disampaikan pada forum penyampaian kertas kerja oleh bakal calon. Semua pihak tentunya akan sangat setuju dengan kertas kerja yang judulnya sudah dimunculkan dengan rata-rata menginginkan UPI menjadi Universitas kelas dunia, akan tetapi cita-cita tersebut jangan sampai melupakan jati diri kampus dan tataran masyarakan yang beragam kalangan. Selain tujuan pada kertas kerja yang telah disampaikan, kami sangat mengharapkan UPI menjadi kampus yang humanis, yang mampu memberikan pelayanan terbuka kepada masyarakat yang memiliki potensi tanpa melihat keadaan ekonomi, kampus dengan biaya terjangkau dan kampus yang tidak melakukan cuti paksa dan DO karena mahasiswa tidak bisa membayar. Proses pemilihan Rektor ini harus terbuka dan menjadi perhatian publik. Proses ini harus bersih dari unsur unsur kecurangan, KKN dan harus di pastikan objektif dengan penilaian kapasitas, integritas dan cita cita yang akan di bangun Beberapa hal yang ingin kami sampaikan sebagai aspirasi bahwa : 1. Rektor harus memiliki orientasi pada pelayanan akademik. Dalam hal ini kebutuhan-kebutuhan mahasiswa harus menjadi hal yang paling utama karena merupakan produk yang dihasilkan oleh kampus. Penilaian baik buruknya kampus salah satu indikatornyanya adalah lulusannya. sehingga penantaran dosen, fasilitas, pelayanan dll menjadi kewajiban kampus senantiasa harus di perhatikan, sebagai contoh pada fasilitas kampus, fakultas FPEB yang sudah berdiri sejak 2007 belum memiliki gedung dan ruang kelas yang memenuhi kebutuhan mahasiswa, di FIP pelayanan dan fasilitas kepada mahasiswa berkebutuhan KHUSUS belum terfasilitis dengan baik, bahkan disana tidak ada lift naik ke lantai 3, padahal ada mahasiswa yang tidak bisa menaiki tangga tpi disisi lain UPI mampu membangun museum, taman, hotel, dll. Selain itu Optimalisasli Asrama, Gedung tranning yang sudah berubah jadi hotel dan Menghilangkan komersialisasi Aset dan fasilitas lainnya untuk kegiatan akademik mahasiswa. 2. Rektor yang mampu membangun dan melindungi mahasiswa lulusan kampusnya dengan memproteksi kebijakan-kebijakan pemerintah terkait dengan pendidikan seperti munculnya PPG (Pendidikan Propesi Guru) dengan menghilangkan Akta IV lulusan Sarjana kependidikan. Seperti kita ketahui PPG menjadi hal yang terbuka bagi semua bidang ilmu termasuk lulusan non kependidikan yang seharusnya hal ini, menjadi pukulan telak bagi LPTK yang sudah tidak di percayai untuk melahirkan para PENDIDIK PROFESIONAL, 3. Rektor yang mampu membangun dan memperhatikan ALUMNI, dengan memberdayakan dan memberikan dukungan kepada para alumni dengan wadah yang tepat dan tanpa hanya kepentingan politik. Tidak berdirinya Gedung untuk ALUMNI di kampus menandakan sesuatu masalah antara kampus dengan forum alumni seperti hal nya IKA yang sudah berdiri lama hanya memliki ruangan kecil di belakang gymnasium, bukan di tampilkan di depan layaknya gedung rektor yang di buat sangan megah. 4. Rektor yang siap menghilangkan kebijakan CUTI paksa dan DO karena Masalah biaya,, dan memberikan jaminan serta keterbukaan dalam penentuan standar biaya UKT yang profesional sesuai dengan kemampuan orang tua. 5. Rektor yang mampu meningkatkan Kesejahteraan para pegawai kampus, karyawan, honorer dan dosen. perhatian terhadap jaminan karir, kesehatan, pendidikan dll sehingga ini menjadi hal urgent yang harus diperhatikan oleh Rektor baru Terimakasih atas perhatiannya, semoga pemimpin UPI kedepan bisa menjadi inspirasi, teladan dan pelindung untuk para mahasiswa dan Alumni kampusnya. Hamdan Ardiansyah,S.Pd Kordinator Forum Alumni Muda UPI (FAMU) Wakil ketua FKM Pasca Sarjana UPI (085720075566) @hamdan_pwk

Persahabatan


Selasa, 05 Mei 2015
Posted by Unknown

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.